Selasa, 13 Oktober 2015

pengertian



Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Rontgen pada tanggal 8 November 1895. Pada saat Rontgen menyalakan sumber listrik tabung untuk melihat penelitian sinar Katoda, beliau mendapatkan bahwa sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan berada didekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak  pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X namun untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan sinar-X ini maka seringkali sinar itu dinamai juga sinar Roentgen.(Mukhlis Akhadi:1997)
Penemuan Sinar-X ternyata mampu mengantarkan ke arah terjadinya perubahan mendasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan medis, Sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosa maupun terapi. Dengan penemuan sinar-X ini, informasi mengenai tubuh manusia menjadi mudah diperoleh tanpa perlu melakukan operasi bedah.
Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi paling tinggi sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan.

1.                  Menjelaskan definisi sinar X.
2.                  Menjelaskan sifat-sifat sinar X.
3.                  Menjelaskan prinsip terbentuknya sinar X.
4.                  Menjelaskan syarat – syarat terjadinya sinar X.

1.                  Untuk mengetahui definisi sinar X.
2.                  Untuk mengetahui sifat-sifat sinar X.
3.                  Untuk mengetahui prinsip terbentuknya sinar X.
4.                  Untuk mengetahui syarat – syarat terjadinya sinar X.










Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, Tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar X bersifat heterogen, panjang gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Sinar X merupakan gelombang elektromagnetik atau sering juga disebut sebagai foton, yang didefenisikan sebagai suatu gelombang yang terdiri atas gelombang listrik dan gelombang magnit.
Sinar X mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu : daya tembus, pertebaran, penyerapan, efek fotografik, pendar fluor (fluoresensi), ionosasi, dan efek biologic.(Sjahrial Rasad, 2005)
Sifat-sifat sinar X, yaitu : menghitamkan plat potret (film), mengionisasi gas, menembus beberapa zat, menimbulkan flurosensi, merusak jaringan. (dr.J.F.Gabriel:1988)
Sifat-sifat sinar X, yaitu : tidak dapat dilihat oleh mata, daya tembusnya lebih tinggi, dapat digunakan untuk membuat gambar, sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik, orde panjang gelombang sinar-x adalah 0,5-2,5Ǻ, satuan panjang gelombang sinar-x sering dinyatakan dalam dua jenis satuan, Persamaan gelombang untuk medan listrik sinar-x yang terpolarisasi bidang.
Prinsip terbentuknya sinar X karena adanya beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda menggunakan sumber yang bertegangan tinggi. Dengan sistem fokus, elektron bebas yang dipancarkan terpusat menuju anoda. Gerakan elektron ini akan dipercepat dari katoda menuju anoda bila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang cukup besar. Gerakan elektron yang berkecepatan tinggi dihentikan oleh suatu bahan yang ditempatkan pada anoda. Tumbukan antara elektron dengan anoda ini menghasilkan sinar-X, pada tumbukan antara elektron dengan sasaran akan ada energi yang hilang. Untuk menghasilkan energi sinar-X yang lebih besar, tegangan yang diberikan ditingkatkan sehingga menghasilkan elektron dengan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan demikian energi kinetik yang dapat diubah menjadi sinar-X juga lebih besar.
Syarat terjadinya sinar X, yaitu : sumber elektron, tenaga untuk dapat mempercepat gerakan elektron, lintasan bebas elektron, alat pemusat elektron, benda penghenti elektron.




BAB III
PEMBAHASAN
Sinar X pertama kali ditemukan oleh sarjana Jerman bernama Wilhelm Conrad Rontgent pada tanggal 8 November 1895. Pada pertemuan pertama ini belum diketahui namanya dan kegunaannya maka dinamakan sinar X dan tidak banyak dikenal. Pada tahun 1923 W.C Rontgent wafat dan sinar tersebut diberi nama “sinar rontgent” yang mana banyak digunakan untuk mencari atau melihat kelainan dalam tubuh manusia. Sinar X juga dapat menimbulkan bahaya bila mengenai bagian sensitif misalnya, akan menimbulkan kebutaan pada mata, menimbulkan kemandulan pada reproduksi, serta sum-sum darah menimbulkan pusing-pusing.( Diktat Teknik Pesawat Radiologi tahun 1998 )
Rontgent  disebut juga sinar x ( longitudinal ) ' getaran. Dr.von laue dan timnya  W.Friederich dan P.Knipping mampu untuk membuktikan pada tahun 1912 dengan cara dari pola dalam cristal yang difraksi sinar x yang serupa di alam untuk gelombang radio dan untuk panas , cahaya dan radiasi ultraviolet . Yang begitu disebut ' ( melintang ) gelombang elektromagnetik ' tapi dari panjang gelombang yang sangat singkat ( kurang dari 1 / 100000000cm = 10-8 cm ) ~ (Practical Radiografi, Erwin A.Hoxter 1982)
Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, Tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar X bersifat heterogen, panjang gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Perbedaan antara sinar X dengan sinar elektromagnetik lainnya juga terletak pada panjang gelombang, dimana panjang gelombang sinar X sangat pendek, yaitu hanya 1/10.000 panjang gelombang cahaya yang kelihatan. Karena panjang gelombang yang pendek itu, maka sinar X dapat menembus benda-benda.(Sjahrial Rasad, 2005).
Sinar X merupakan gelombang elektromagnetik atau sering juga disebut sebagai foton, yang didefenisikan sebagai suatu gelombang yang terdiri atas gelombang listrik dan gelombang magnit. Gambar berikut menunjukkan keluarga gelombang radio, cahaya, tampak, sinar X, hingga sinar kosmetik. Pengelompokan tersebut dibedakan atas tingkat energy atau panjang gelombang Catatan : semakin tinggi energy suatu gelombang elektromagnetik, semakin pendek panjang gelombang (ƛ) nya.
1.                   
2.                   
3.                   
4.                   


Gambar. Tingkat energi gelombang elektromagnetik
Sinar X merupakan salah satu gelombang elaktromagnetik yang mempunyai energi relatif besar sehingga daya tembusnya tinggi, bahkan dapat menembus lapisan logam.(Pusat pendidikan dan pelatihan badan tenaga nuklir nasional:2006)
Sinar ini dapat menembus benda-benda lunak seperti daging dan kulit tetapi tidak dapat menembus benda-benda keras seperti tulang, gigi, dan logam.Sinar-x  ini banyak digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan tulang atau organ dalam tubuh manusia. Meskipun besar menfaatya, penggunaan sinar-x harus memperhatikan prosedur keadaan pasien. Karana daya tembusnya cukup besar, jaringan tubuh manusia dapat rusak terkena paparan sinar-x terlalu lama. Oleh karana itu, pemancaran sinar-x pada pasien diusahakan sesingkat mungkin.
Dalam X-Ray Tube
Anode               : Sudut kemiringan 45°, dari bahan Tungstan.
Katode              : Dari bahan aluminium (karena Al jika diberi beda potensial dalam    high petensial akan mudah menghasilkan electron).




Keterangan :
            A = Anode
            B = Cathode
            C = Target (tungsten)
            D = Glass Envelope (kaca bening)
            E = Vemtil
Cara kerja :      Sebuah tabung yang terdiri dari dua electrode, dimana dalam tabung terdapat gas He, Ag, Xe untuk ionisasi. Bila tabung ini dihubungkan dengan tegangan tinggi maka akan terjadi penguraian ion-ion pada cathode.
Akibat penguraian ini, elektron-elektron yang di cathode ditarik ke anode yang mengakibatkan terjadinya kekurangan electron yang lainnya. Sehingga terjadilah benturan-benturan pada target yang menimbulkan gelombang elektromagnetik hingga terbentuknya Sinar-X.
            Pada tahun 1923 Mr. Coulidge kostaniksi ini dengan menambah filament pada tabung Sinar-X dan menggunakan tabung yang vacuum. Dimana tabung tersebut terdiri dari Anode yaitu :
1.                  Anode tetap (Stationery Anode)
2.                  Anode putar (Rotating Anode)

Cara kerja :
            Pada saat filament diberi tegangan akibatnya menjadi panas yang menimbulkan electron-elektron bebas pada cathode, setelah cathode dan anode diberi tegangan tinggi dari High Tension Transformator (HTT) maka potensial di anode menjadi positif (+) dan potensial di cathode menjadi negatif (–); dari perbedaan potensial ini maka electron-elektron bebas dari cathode ditarik ke anode hingga membentuk focus, pada  cycle pertama dan menimbulkan gelombang elektromagnetik yang menimbulkan Sinar-X.
Pada setengah cycle berikutnya Anode dan Cathode berpotensial sama akibatnya tidak terjadi apa-apa.
Pada tabung Sinar-X tidek semua diubah menjadi Sinar-X tapi hanya 0,2 %, selebihnya diubah menjadi panas.
Pada saat cathode positif dan anode negatif maka electron-elektron bebas ditarik oleh anode.
Pada saat potensial sama tidak terjadi apa-apa.
1.                  Sifat-sifat sinar X (Sjahrial Rasad, 2005)
Sinar X mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu : daya tembus, pertebaran, penyerapan, efek fotografik, pendar fluor (fluoresensi), ionosasi, dan efek biologic.
1.      Daya tembus
Sinar X dapat menembus bahan, dengan daya sangat besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembus sinarnya.
1.                  Sifat ini dimanfaatkan untuk kepentingan diagnostik dan terapi
2.                  Daya tembus sinar-x tidak dipengaruhi oleh bukan sifat fisis objek akan tetapi dipengaruhi oleh beberap faktor :
1.                  Energi sinar-x
2.                  Kosentrasi atau densitas dari objek yang  ditembus
Makin banyak sinar-x yang menembus objek maka makin banyak sinar-x sampai ke film maka makin hitam film.
3.                  Nomer Atom bahan
4.                   Tebal bahan yang dilalui
5.      Pertebaran (hamburan)
Apabila berkas sinar X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas tersebut akan bertebarab ke segala jurusan, menimbulkan radiasi sekender (radiasi hambur) pada bahan/zat yang dilaluinya.
Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini, maka di antara subjek dengan film rontgen diletakkan grid.
Grid terdiri atas potongan-potongan timah tipis yang letaknya sejajar, masing-masing dipisahkan oleh oleh bahan tembus sinar.

6.      Penyerapan
Sinar X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan/zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya, makin besar penyerapannya.
7.      Efek fotografik
Sinar X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida) setelah diproses secara kimiawi (dibangkitkan) dikamar gelap.
8.      Pendar fluor (fluoresensi)
Sinar X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium-tungstat atau zink-sulfid) memendarkan cahaya (iluminisensi), bila bahan tersebut dikenai radiasi snar X. Luminisensi ada 2 jenis yaitu:
1.                  Fluoresensi
Yaitu akan memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar X saja.
2.                  Fosforisensi
Pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi sinar x sudah dimatikan (after-glow).
3.      Ionisasi
Efek primer sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan atau zat tersebut.
4.      Efek biologic
Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan radioterapi (Sjahrial Rasad, 2005).

5.                  Sifat-sifat sinar X (dr.J.F.Gabriel:1988)
1.                  Menghitamkan plat potret (film)
2.                  Mengionisasi gas
3.                  Menembus beberapa zat
4.                  Menimbulkan flurosensi
5.                  Merusak jaringan.
6.                  Sifat-sifat sinar X (Kardiawarman, Ph. D:1996)
1.    Tidak dapat dilihat oleh mata, bergerak dalam lintasan lurus, dan dapat mempengaruhi film fotografi sama seperti cahaya tampak.
2.    Daya tembusnya lebih tinggi dari pada cahaya tampak, dan dapat menembus tubuh manusia,kayu, beberapa lapis logam tebal.
3.    Dapat digunakan untuk membuat gambar bayangan sebuah objek pada film fotografi (radiograf).
4.    Sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik dengan energi E = hf.
5.    Orde panjang gelombang sinar-x adalah 0,5-2,5Ǻ. (sedangkan orede panjang gelombanguntuk cahaya tampak = 6000 Ǻ). Jadi letak sinar-x dalam diagram spektrum gelombang elektromagnet adalah antara sinar ultra violet dan sinar gama.
6.    Satuan panjang gelombang sinar-x sering dinyatakan dalam dua jenis satuan yaitu angstroom (Ǻ) dan satuan sinar-x (X Unit = XU). 1 kXU = 1000 XU = 1,00202 Ǻ.
7.    Persamaan gelombang untuk medan listrik sinar-x yang terpolarisasi bidang adalah Ë= A sin (x/ƛ-ft) = A sin (kx-ωt). Intensitas sinar-x adalah dE/dt (rata-rata aliran energi persatuan waktu) per satu satuan luas yang tegak lurus arah rambat. Nilai rata-rata intensitas sinar-x ini adalah berbanding lurus dengan A2. Satuan intensitas adalah

Prinsip terbentuknya sinar X (Sjahrial Rasad, 2005), yaitu :
1.                  Dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan dipercepat gerakannya menuju anoda dan dipusatkan kealat pemusat (focusing cup)
2.                  Filamen dibuat relatif negative terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi.
3.                  Awan-awan katoda (filament) dipanaskan (lebih dari 20.000°c) sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.
4.                  Karena panas, electron-elektron dari katode (filament) terlepas.
5.                  Sewaktu electron mendadak dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk panas (>99%) dan sinar X (<1%).
6.                  Pelindung (perisai) timah akan memecah keluarnya sinar X dari tabung. Sehingga sinar X yang terbentuk hanya dapat keluar melalui jendela.
7.                  Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat benturan electron ditiadakan oleh radiator pendingin (Sjahrial Rasad, 2005)

Proses terbentuknya sinar X (Hoxster:1982)





Gambar 2 Skema tabung sinar-X (Hoxster:1982)
Prinsip kerja dari pembangkit sinar-X dapat dijelaskan sebagai berikut, beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda menggunakan sumber yang bertegangan tinggi. Produksi sinar-X dihasilkan dalam suatu tabung berisi suatu perlengkapan yang diperlukan untuk menghasilkan sinar-X yaitu bahan penghenti atau sasaran dan ruang hampa.
Elektron bebas terjadi karena emisi dari filamen yang dipanaskan. Dengan sistem fokus, elektron bebas yang dipancarkan terpusat menuju anoda. Gerakan elektron ini akan dipercepat dari katoda menuju anoda bila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang cukup besar.
Gerakan elektron yang berkecepatan tinggi dihentikan oleh suatu bahan yang ditempatkan pada anoda. Tumbukan antara elektron dengan anoda ini menghasilkan sinar-X, pada tumbukan antara elektron dengan sasaran akan ada energi yang hilang. Energi ini akan diserap oleh sasaran dan berubah menjadi panas sehingga bahan sasaran akan mudah memuai. Untuk menghindarinya bahan sasaran dipilih yang berbentuk padat. Bahan yang biasa digunakan sebagai anoda adalah platina, wolfram, atau tungsten.
Untuk menghasilkan energi sinar-X yang lebih besar, tegangan yang diberikan ditingkatkan sehingga menghasilkan elektron dengan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan demikian energi kinetik yang dapat diubah menjadi sinar-X juga lebih besar.
Sinar-X dari proses kejadiannya, dikelompokanmenjadi 2 yaitu :


1.Sinar-X Brehmsstrahlung
 





Gambar 3.Proses pembentukansinar X bremsstarhlung.
Elektrondengankecepatantinggi (karenaadabedapotensial 1000 Kvolt) yang mengenai target anoda, electron tiba-tibaakanmengalamipelemahanygsangatdarastisoleh target sehinggamenimbulkansinar-x, sinar-x ygterjadidinamakan “sinar-x brehmsstrahlung” or “braking radiation”. Padawaktumuatan (electron) yang bergerakdengankecepatantinggi (mengalamipercepatan), karenaadanyabedapotensial, muatan (electron) akanmemancarkanradiasielektromagnetikdanketika energy electron cukuptinggimakaradiasielektromagnetiktersebutdalam range sinar-x.Sinar-x jenisinitidakdipergunakanuntuk XRD (X-Ray Difraction
2.Sinar-x karakteristik




Gambar 4. Proses pembentukan sinar X karakteristik.
Elektrondarikatoda yang bergerakdenganpercepatanygcukuptinggi, dapatmengenai electron dari atom target  (anoda) sehinggamenyebabkan electron tereksitasidari atom, kemudian electron lain yang beradapada sub kulit yang lebihtinggiakanmengisikekosongan yang ditinggalkanoleh electron tadi, denganmemancarkansinar-x yang memiliki energy sebandingdengan level energy electron. Karenasinar-X karakteristikmemilikiPanjanggelombangtertentu yang dapatdifilter, makajenisinibanyakdiaplikasikanuntuk XRD (X-RAy Diffraction) dalammenentukanstruktur material.

1.                  SUMBER ELEKTRON
Filament (katode)
TENAGA UNTUK DAPAT MEMPERCEPAT GERAKAN ELEKTRON
Ini tergantung pada tenaga yang dipasang pada X-Ray tube. Misalnya untuk pemeriksaan memakai 40-100 Kv.
2.                  LINTASAN BEBAS ELEKTRON
Guna mempercepat gerakan electron, ruang hampa ini kira-kira  sampai  mm Hg. Antara anode dan cathode dulu disebut anti catode.
3.                  ALAT PEMUSAT ELEKTRON
Merupakan suatu lensa elektronik yang menyebabkan electron-elektron tak bergerak pencar tetapi menuju kebidang focus.

4.                  BENDA PENGHENTI ELEKTRON
Ialah sekeping Tungsten yang ditanamkan pada tembaga di tabung Rontgen Anode diam.






BAB IV
PENUTUP
Dari ulasanmakalahdiatasdapat di simpulakan:
1.                  Sinar X adalahpancarangelombangelektromagnetik yang sejenisdengangelombang radio, panas, cahaya, dansinar ultraviolet, tetapidenganpanjanggelombang yang sangatpendekdandayatembus yang tinggi.
2.                  Sifat-sifatsinar X
1.                  Mempunyaidayatembus yang tinggiSinar X dapatmenembusbahandengandayatembus yang sangatbesar, dandigunakandalam proses radiografi.
2.                  Mempunyaipanjanggelombang yang pendekYaitu : 1/10.000 panjanggelombang yang kelihatan
3.                  Mempunyaiefekfotografi. Sinar X dapatmenghitamkanemulsi film setelahdiproses di kamargelap.
4.                  Mempunyaisifatberionisasi.Efek primer sinar X apabilamengenaisuatubahanatauzatakanmenimbulkanionisasipartikel-partikelbahanzattersebut.
5.                  Mempunyaiefekbiologi. Sinar X akanmenimbulkanperubahan-perubahanbiologipadajaringan. Efekbiologiinidigunakandalampengobatanradioterapi.


1.                  Prinsipterbentuknyasinar X
1.                  Di dalamtabungroentgen adakatodadananodadanbilakatoda (filament) dipanaskanlebihdari 20.000 derajat C sampaimenyaladenganmengantarkanlistrikdaritransformator,
2.                  Karenapanasmaka electron-electron darikatoda (filament) terlepas,
3.                  Denganmemberikantegangantinggimaka electron-elektrondipercepatgerakannyamenujuanoda (target),
4.                  Elektron-elektronmendadakdihentikanpadaanoda (target) sehinggaterbentukpanas (99%) danSinar X (1%),
5.                  Sinar X akankeluardandiarahkandaritabungmeleluijendela yang disebutdiafragma,
6.                  Panas yang ditimbulkanditiadakanoleh radiator pendingin.
DenganadanyamakalahinimahasiswalebihtahumengenaiSifat-sifatsinar X dan proses terbentuknyasinar X. Kami harapteman-temandanpembimbingtidaksungkan-sungkanuntukmemberikankritikanterhadapmakalahini, agar bisa di perbaikisaatmembuatmakalahselanjutnya.





DAFTAR PUSTAKA
Hoxter, Erwin A.(1982).practical radiography.edisi 11
Diktat Teknik Pesawat Radiologi ATRO Muhammadiyah tahun 1998
Diktat Teknik Pesawat Radiologi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar